farmasi.asia - Antibiotik









Search Preview

Antibiotik | Farmasi [dot] Asia

farmasi.asia
AboutArchivesContactPrivacy PolicyTerms of UseSiteMap NewsObat dan PenyakitRegulasiLowongan KerjaOpini FarmasisAll Posts in "Antibiotik" Diare Akiba
.asia > farmasi.asia

SEO audit: Content analysis

Language Error! No language localisation is found.
Title Antibiotik | Farmasi [dot] Asia
Text / HTML ratio 72 %
Frame Excellent! The website does not use iFrame solutions.
Flash Excellent! The website does not have any flash contents.
Keywords cloud dan yang antibiotik di ini untuk kita dari infeksi dalam dengan resistensi tidak pada ada Antibiotik Obat secara atau lebih
Keywords consistency
Keyword Content Title Description Headings
dan 66
yang 56
antibiotik 33
di 28
ini 23
untuk 21
Headings
H1 H2 H3 H4 H5 H6
0 14 8 0 0 0
Images We found 32 images on this web page.

SEO Keywords (Single)

Keyword Occurrence Density
dan 66 3.30 %
yang 56 2.80 %
antibiotik 33 1.65 %
di 28 1.40 %
ini 23 1.15 %
untuk 21 1.05 %
kita 19 0.95 %
dari 17 0.85 %
infeksi 15 0.75 %
dalam 15 0.75 %
dengan 15 0.75 %
resistensi 14 0.70 %
tidak 13 0.65 %
pada 13 0.65 %
ada 11 0.55 %
Antibiotik 11 0.55 %
Obat 10 0.50 %
secara 10 0.50 %
atau 10 0.50 %
lebih 10 0.50 %

SEO Keywords (Two Word)

Keyword Occurrence Density
antibiotik yang 7 0.35 %
lebih dari 5 0.25 %
penggunaan antibiotik 5 0.25 %
yang ada 5 0.25 %
clinical development 4 0.20 %
yang salah 4 0.20 %
Obat dan 4 0.20 %
dan Penyakit 4 0.20 %
antibiotik baru 4 0.20 %
yang tidak 4 0.20 %
di rumah 4 0.20 %
yang menjadi 4 0.20 %
harus segera 3 0.15 %
in Obat 3 0.15 %
obat yang 3 0.15 %
dapat menyebabkan 3 0.15 %
Penggunaan Antibiotik 3 0.15 %
resisten terhadap 3 0.15 %
resistensi antimikroba 3 0.15 %
resistensi antibiotik 3 0.15 %

SEO Keywords (Three Word)

Keyword Occurrence Density Possible Spam
Obat dan Penyakit 4 0.20 % No
antibiotik yang ada 3 0.15 % No
penggunaan antibiotik yang 3 0.15 % No
in Obat dan 3 0.15 % No
yang resisten terhadap 2 0.10 % No
Bikin Bukti Lapor 2 0.10 % No
Bukti Lapor Dan 2 0.10 % No
Lapor Dan Lolos 2 0.10 % No
Dan Lolos Butuh 2 0.10 % No
Lolos Butuh Apoteker… 2 0.10 % No
Find Us on 2 0.10 % No
di rumah sakit 2 0.10 % No
yang menjadi penyebab 2 0.10 % No
terinfeksi bakteri ini 2 0.10 % No
Anti Microbial Resistance 2 0.10 % No
manusia hewan dan 2 0.10 % No
Untuk informasi lebih 2 0.10 % No
2017 in Obat 2 0.10 % No
agents in clinical 2 0.10 % No
Penggunaan yang salah 2 0.10 % No

SEO Keywords (Four Word)

Keyword Occurrence Density Possible Spam
in Obat dan Penyakit 3 0.15 % No
of the antibacterial clinical 2 0.10 % No
secara Rasional dan Bijak 2 0.10 % No
Bikin Bukti Lapor Dan 2 0.10 % No
Bukti Lapor Dan Lolos 2 0.10 % No
Lapor Dan Lolos Butuh 2 0.10 % No
antibiotik yang ada dan 2 0.10 % No
Dan Lolos Butuh Apoteker… 2 0.10 % No
analysis of the antibacterial 2 0.10 % No
2017 in Obat dan 2 0.10 % No
Kurangi Beban Penyakit Infeksi 2 0.10 % No
Mampu Kurangi Beban Penyakit 2 0.10 % No
Bijak Mampu Kurangi Beban 2 0.10 % No
dan Bijak Mampu Kurangi 2 0.10 % No
Rasional dan Bijak Mampu 2 0.10 % No
Antibiotik secara Rasional dan 2 0.10 % No
Penggunaan Antibiotik secara Rasional 2 0.10 % No
the antibacterial clinical development 2 0.10 % No
Privacy Policy Terms of 2 0.10 % No
Policy Terms of Use 2 0.10 % No

Internal links in - farmasi.asia

About
Sekilas tentang www.farmasi.asia | Farmasi [dot] Asia Page
Kabar Farmasi
Kategori Kabar Farmasi | Farmasi [dot] Asia
May 14, 2018
GeMa CerMat dan Penggunaan Obat di Bulan Puasa di CFD Baubau
December 19, 2017
Apoteker AoC (Agent of Change) Merangkak Membangun Negeri
August 22, 2017
Hadir Kembali! Pharmaceutical Seminar Universitas Indonesia (Phase UI) 84
Obat dan Penyakit
Kategori Obat dan Penyakit | Farmasi [dot] Asia
August 8, 2017
Bahaya Membeli Obat Jika Tanpa Disertai Penjelasan oleh Apoteker
IONI
Kategori IONI | Farmasi [dot] Asia
Informasi Obat Sistem Saluran Cerna – 1.3 Anti Tukak
Informasi Obat Sistem Saluran Cerna – 1.3 Anti Tukak
Informasi Obat Sistem Saluran Cerna – 1.2 Antispasmodik dan Obat-Obat Lain yang Mempengaruhi Motilitas Saluran Cerna
Informasi Obat Sistem Saluran Cerna – 1.2 Antispasmodik dan Obat-Obat Lain yang Mempengaruhi Motilitas Saluran Cerna
Informasi Obat Sistem Saluran Cerna – 1.1 Dispepsia dan Refluks Gastroesofagal
Informasi Obat Sistem Saluran Cerna – 1.1 Dispepsia dan Refluks Gastroesofagal
Daftar Bahan Obat dan Tindakan yang Dilarang dalam OlahRaga (Anti Doping)
Daftar Bahan Obat dan Tindakan yang Dilarang dalam OlahRaga (Anti Doping)
Pedoman Umum IONI
Pedoman Umum IONI
Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI)
Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI)
Regulasi
Kategori Regulasi | Farmasi [dot] Asia
Tata Cara Sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)
Tata Cara Sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)
Diare Akibat Minum Antibiotik
Diare Akibat Minum Antibiotik
Berbagai Manfaat Dari jahe merah
Berbagai Manfaat Dari jahe merah
Informasi Keamanan Hasil Analisis Laporan Efek Samping Obat (ESO) dari WHO untuk Ruxolitinib, Desloratadine/Loratadine, Ciprofloxacin-Enalapril dan Rosuvastatin-Ticagrelor
Informasi Keamanan Hasil Analisis Laporan Efek Samping Obat (ESO) dari WHO untuk Ruxolitinib, Desloratadine/Loratadine, Ciprofloxacin-Enalapril dan Rosuvastatin-Ticagrelor
Laporan WHO Mengkonfirmasikan Jika Dunia Kehabisan Opsi Antibiotik
Laporan WHO Mengkonfirmasikan Jika Dunia Kehabisan Opsi Antibiotik
Lowongan Kerja
Kategori Lowongan Kerja | Farmasi [dot] Asia
Perusahaan BUMN Membutuhkan Apoteker di Palangka Raya
Perusahaan BUMN Membutuhkan Apoteker di Palangka Raya
Opini
Kategori Opini Farmasis! | Farmasi [dot] Asia
Kerabat Pasien Ngamuk dengan Tendang Pintu
Kerabat Pasien Ngamuk dengan Tendang Pintu
Membangun Kerjasama Dokter-Apoteker Dalam Seleksi Obat
Membangun Kerjasama Dokter-Apoteker Dalam Seleksi Obat
Saponin? Apaan tuh?December 21, 2009
Saponin? Apaan tuh?
Sudahkah Anda Mengenal Ovula?July 26, 2009
Sudahkah Anda Mengenal Ovula?
Bikin Bukti Lapor Dan Lolos Butuh Apoteker…March 2, 2012
Bikin Bukti Lapor dan Lolos Butuh Apoteker
Obat Tukak LambungJanuary 4, 2010
Obat Tukak Lambung
Logo Halal pada Obat? Mungkinkah?January 1, 2013
Logo Halal pada Obat? Mungkinkah?
Atasi Iritasi dan Ruam Dengan Popok Yang Nyaman DigunakanSeptember 18, 2018
Atasi Iritasi dan Ruam Dengan Popok Yang Nyaman Digunakan
Menangani Luka Bakar Kategori Agak ParahJuly 3, 2018
Menangani Luka Bakar Kategori Agak Parah
Simak Informasi Mengenai Efek Obat dari HipertensiJune 29, 2018
Simak Informasi Mengenai Efek Obat dari Hipertensi
Branded Events TechnologiesJanuary 6, 2018
Branded Events Technologies
titin rachmaniah untuk kosmetik impor pengurusan ijin edarnya kan harus disertai Dokumen Informas
Prosedur Notifikasi Kosmetika
Fubuki Aida Ngomongin bakteri, jadi inget dulu ambil TA ttg bakteri :-)
Berbagai Macam Contoh dan Jenis Bakteri Penyebab Penyakit
Ini Penjelasan BPOM RI terkait KTD Obat Bupivacaine Injeksi Spinal | Farmasi [dot] Asia […] – Dalam berita terdahulu tentang Kejadian Tidak Diinginkan KTD p
Surat Edaran Penghentian Pemakaian Obat Anestesi Bupivacain Injeksi Bernofarm
Strategi Pembelian Rumah: Deal Maker dan Deal Breaker | Farmasi [dot] Asia […] Membeli rumah untuk pertama kalinya bisa sangat menyenangkan bagi pemb
Home Sweet Home, Rumah Idaman Keluarga
Antibiotik
Antibiotik | Farmasi [dot] Asia
Antioksidan
Antioksidan | Farmasi [dot] Asia
Apotek
Apotek | Farmasi [dot] Asia
Apoteker
Apoteker | Farmasi [dot] Asia
Asam
Asam | Farmasi [dot] Asia
ASEAN
ASEAN | Farmasi [dot] Asia
Autoimun
Autoimun | Farmasi [dot] Asia
Balikpapan
Balikpapan | Farmasi [dot] Asia
Bandung
Bandung | Farmasi [dot] Asia
BPOM
BPOM | Farmasi [dot] Asia
BUMN
BUMN | Farmasi [dot] Asia
CDOB
CDOB | Farmasi [dot] Asia
Diare
Diare | Farmasi [dot] Asia
Farmasi
Farmasi | Farmasi [dot] Asia
Farmasi Komunitas
Farmasi Komunitas | Farmasi [dot] Asia
farmasis
farmasis | Farmasi [dot] Asia
Indonesia
Indonesia | Farmasi [dot] Asia
Industri Farmasi
Industri Farmasi | Farmasi [dot] Asia
Informasi Obat Sistem Saluran Cerna
Informasi Obat Sistem Saluran Cerna | Farmasi [dot] Asia
IONI
IONI | Farmasi [dot] Asia
kanker
kanker | Farmasi [dot] Asia
KFN
KFN | Farmasi [dot] Asia
Kosmetik
Kosmetik | Farmasi [dot] Asia
menkes
menkes | Farmasi [dot] Asia
Narkotika
Narkotika | Farmasi [dot] Asia
Obat
Obat | Farmasi [dot] Asia
Opini Farmasis!
Opini Farmasis! | Farmasi [dot] Asia
Pasien
Pasien | Farmasi [dot] Asia
PBF
PBF | Farmasi [dot] Asia
Penyakit
Penyakit | Farmasi [dot] Asia
PERMENKES
PERMENKES | Farmasi [dot] Asia
PKM
PKM | Farmasi [dot] Asia
Prekursor
Prekursor | Farmasi [dot] Asia
Psikotropika
Psikotropika | Farmasi [dot] Asia
Rokok
Rokok | Farmasi [dot] Asia
Sariwangi
Sariwangi | Farmasi [dot] Asia
Seminar
Seminar | Farmasi [dot] Asia
SIKA
SIKA | Farmasi [dot] Asia
SLB
SLB | Farmasi [dot] Asia
STRA
STRA | Farmasi [dot] Asia
Teh
Teh | Farmasi [dot] Asia
Tembakau
Tembakau | Farmasi [dot] Asia
Undang-Undang
Undang-Undang | Farmasi [dot] Asia
Zwitsal
Zwitsal | Farmasi [dot] Asia
About Farmasi.Asia
Sekilas tentang www.farmasi.asia | Farmasi [dot] Asia Page

Farmasi.asia Spined HTML


Antibiotik | Farmasi [dot] Asia AboutArchivesContactPrivacy PolicyTerms of UseSiteMap NewsObat dan PenyakitRegulasiLowongan KerjaOpini FarmasisAll Posts in "Antibiotik" Diare Akibat Minum AntibiotikFarmasi.Asia – Penggunaan Antibiotik yang salah, baik itu Berlebihan (OverUse) atau Kurang (MisUse) dapat menyebabkan resistensi antibiotik, dimana saat ini ada 10 juta jiwa meninggal dalam setahun diseluruh dunia, oleh karena itu sangat perlu perhatian dan kewaspadaan kita tiada henti.Penggunaan yang salah itu juga menyebabkan masalah yang lebih serius. Misalnya dalam sistem pencernaan. Penggunaan antibiotik yang tidak terkendali dapat menyebabkan matinya mikroba baik dalam tubuh, “Flora Usus”. Dalam tubuh, flora usus berguna sebagai wage-earner detoksifikasi dan desinfektan bagi bakteri jahat yang masuk dalam usus. Apabila bakteri baik ini dieradikasi oleh antibiotik maka yang berkembang adalah bakteri jahat.Bakteri jahat yang erat kaitannya dengan Diare karena antibiotik adalah Clostridium Dificile, Dalam Kedokteran dikenal dengan CDI (Clostridium Dificile Infection), atau infeksi yang terjadi pada usus besar menyebabkan peradangan dihampir seluruh usus. Diare akan terjadi terus menerus, dan bila tidak disembuhkan akan bisa mengancam jiwa, di USA ditemukan 500.000 jiwa terinfeksi bakteri ini.Pusat pengendali dan pencegah penyakit USA, telah mengidentifikasi Penggunaan yang salah dari Antibiotik yang menjadi penyebab CDI ini. Dibagi dalam tiga kategori antibiotik, paling sering terjadi (Floroquinolon, Clindamisin, Penisillin dan Cefalosporin), Kadang-kadang (Makrolida, Trisulfa), dan jarang (Aminoglikosida, Tetrasiklin, Chloramfenikol, Metronidazol dan vancomysin).Jangan karena bebasnya memperoleh antibiotik dan ketidaktahuan kita atas penggunaan antibiotik, kita terkena CDI ini. Bila ada akan timbil gejala-gejala pada tubuh kita. Di antaranya ; diare lebih dari 3 kali sehari, demam lebih dari 38oC, mual dan muntah, sakit dan kram dibagian perut, ditermukan lendir atau darah di feses nya, dehidrasi, mulut dan lidah kering, air seni keruh.Sebagai Masyarakat awam. Yang bisa kita lakukan adalah menghindari penggunaan antibiotik yang salah dan mencegah penyebaran dengan menerapkan pola hidup sehat, sekarang lebih populer dengan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).Oleh karena infeksi ini paling sering didapat di RS dan Klinik. Maka pencegahannya dengan cara, Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menjenguk pasien. Karena bakteri ini bisa ditemukan pada meja, bathum, wastafel dan pakaian alat makan dari pasien yang terinfeksi bakteri ini. Bakteri ini masuk dalam tubuh kita melewati tangan, diselah-selah kuku, jari dan masuk melalui makanan yang kita masukan lewat mulut. Juga dari makanan yang tidak masak atau dibersihkan dengan baik.Lebih baik meluangkan waktu bertanya banyak hal tentang antibiotik kepada Dokter atau Apoteker Anda. Ketimbang memaksakan diri mendapatkan dan menggunakan antibiotik dengan pengetahuan sendiri, yang berkaibat buruk pada kesehatan kita.#GemaCermat_WAAW #WAAW2017 #Antibiotikbijak #CerdasGunakanObat #PPIAI #GemaCermatBaubau Advertisements by Azanuddin S.Si., M.PH., Apt. — December 4, 2017 in Obat dan Penyakit Laporan WHO Mengkonfirmasikan Jika Dunia Kehabisan Opsi AntibiotikFarmasi.Asia – Dalam sebuah laporan “Antibacterial teachers in clinical minutiae – an wringer of the unpolluted clinical minutiae pipeline, including tuberculosis“, yang diluncurkan 20 September 2017 lalu oleh World Health Organisation (WHO, Organisasi Kesehatan Dunia) menunjukkan kurangnya antibiotik baru yang sedang dikembangkan untuk memerangi ancaman resistensi antimikroba yang semakin meningkat.Sebagian besar obat yang ada saat ini dan sering digunakan adalah hasil dari modifikasi golongan antibiotik yang ada dan hanya solusi jangka pendek. Dalam laporan juga dikatakan sangat sedikit opsi atau pilihan pengobatan yang potensial untuk memerangi infeksi akibat resistensi antibiotik. Inilah yang kemudian diidentifikasi oleh WHO sebagai ancaman terbesar bagi kesehatan, termasuk resistensi TB (Tuberculosis) yang menjadi penyebab kematian sekitar 250.000 orang setiap tahunnya.“Resistensi antimikroba adalah keadaan darurat kesehatan global yang secara serius akan membahayakan kemajuan pengobatan modern. Ada kebutuhan mendesak untuk lebih banyak investasi dalam penelitian dan pengembangan untuk infeksi resisten antibiotik termasuk TB, jika tidak, kita akan dipaksa kembali ke waktu ketika orang-orang takut akan infeksi umum dan mempertaruhkan nyawa mereka dari operasi kecil.” kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.Selain TB yang resisten terhadap berbagai jenis obat, WHO telah mengidentifikasi 12 kelas patogen prioritas – beberapa di antaranya menyebabkan infeksi umum seperti pneumonia atau infeksi saluran kemih – yang semakin resisten terhadap antibiotik yang ada dan sangat membutuhkan perawatan baru.Laporan ini mengidentifikasi 51 antibiotik dan biologis baru dalam pengembangan klinis untuk mengobati patogen resisten antibiotik yang disarankan, serta tuberkulosis dan infeksi diare Clostridium yang kadang-kadang mematikan.Di antara semua obat yang menjadi kandidat antibiotik baru, bagaimanapun, hanya 8 yang digolongkan oleh WHO sebagai perawatan inovatif yang akan memberi nilai tambah pada gudang pengobatan antibiotik saat ini.Sedikitnya pilihan pengobatan untuk TB M. tuberculosis dan patogen gram negatif, termasuk Acinetobacter dan Enterobacteriaceae (seperti Klebsiella dan E.coli) yang dapat menyebabkan infeksi parah dan sering mematikan yang menimbulkan infeksi tertentu menjadi ancaman di rumah sakit atau sarana kesehatan lain. Sangat sedikitnya antibiotik oral dalam langkah pengobatan yang efektif juga turut memperparah keadaan akibat resistensi antibiotik ini.“Perusahaan farmasi dan peneliti harus segera fokus pada antibiotik baru terhadap beberapa jenis infeksi serius yang dapat membunuh pasien dalam hitungan hari karena kita tidak memiliki garis pertahanan,” kata Dr Suzanne Hill, Direktur Departemen Obat-obatan Esensial WHO.Untuk mengatasi ancaman ini, WHO dan DNDi (Drugs for Neglected Diseases Initiative) membentuk Kemitraan Riset dan Pengembangan Antibiotik Global (dikenal sebagai GARDP). Pada tanggal 4 September 2017, Jerman, Luksemburg, Belanda, Afrika Selatan, Swiss dan Inggris Raya dan Irlandia Utara dan Wellcome Trust menjanjikan lebih dari 56 juta Euro untuk proyek ini.“Penelitian untuk tuberkulosis sangat kekurangan dana, dengan hanya dua antibiotik baru untuk pengobatan TB yang resistan terhadap obat yang telah sampai di pasaran selama lebih dari 70 tahun. Jika kita ingin mengakhiri tuberkulosis, lebih dari US $ 800 juta per tahun sangat dibutuhkan untuk mendanai penelitian obat antituberkulosis baru” kata Dr Mario Raviglione, Direktur Program Tuberkulosis Global WHO.Pengobatan terkini saja, bagaimanapun, tidak akan cukup untuk melawan ancaman resistensi antimikroba. WHO bekerja sama dengan negara dan mitra untuk memperbaiki pencegahan dan pengendalian infeksi dan untuk mendorong penggunaan antibiotik yang ada dengan tepat. WHO juga mengembangkan panduan untuk penggunaan antibiotik yang bertanggung jawab di sektor manusia, hewan dan pertanian.Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mendownload laporan berikut:Antibacterial teachers in clinical minutiae – an wringer of the unpolluted clinical minutiae pipeline, including tuberculosisPrioritization of pathogens to guide discovery, research and minutiae of new antibiotics for drug-resistant bacterial infections, including tuberculosishttp://www.who.int/mediacentre/news/releases/2017/running-out-antibiotics/en/Bagaimanapun, sudah menjadi salah satu tugas kita yang seorang Farmasis untuk turut serta berkontribusi agar obat-obatan jenis antibiotik ini digunakan dengan semestinya dan diberikan edukasi secara berkesinambungan terhadap masyarakat. by editor — October 9, 2017 in Obat dan Penyakit Penggunaan Antibiotik secara Rasional dan Bijak Mampu Kurangi Beban Penyakit InfeksiPenggunaan Antibiotik secara Rasional dan Bijak Mampu Kurangi Beban Penyakit Infeksi. Persoalan antibiotika tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga secara global yang menjadi satu persoalan yang cukup pelik dan harus segera diatasi bersama sama. Penggunaan antibiotika yang bijak dan rasional dapat mengurangi beban penyakit, khususnya penyakit infeksi. Sebaliknya, penggunaan antibiotika secara luas pada manusia dan hewan yang tidak sesuai indikasi, mengakibatkan meningkatnya resistensi antibiotika secara signifikan.Demikian disampaikan Menkes Prof. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M (K), ketika membuka seminar Cegah Resistensi Antibiotik, di Jakarta (5/8). Seminar yang diadakan atas kerjasama Kemenkes, Yayasan Orang Tua Peduli (YOP) dan WHO tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman bahaya Anti Microbial Resistance (AMR) pada masyarakat dan menyusun rekomendasi bersama sebagai dasar memerangi Resistensi Antimikrobia.Dalam hal ini, lanjut Menkes, pertama tama perlu adanya surveilans atau penelitian. Sering sekali diagnosis penyakit tidak menggambarkan resistensi dari obat, khususnya anti biotika. Kedua, kita semua menyadari, begitu kita masuk RS tentu kuman kuman nosokomial ini dapat mengancam kitaDan kalau boleh kita mengaku, coba di hitung ada berapa sekarang kapsul antibiotika kita di rumah kita masing masing yang masih bersisa dan tidak kita habiskan pemakaiannya, seloroh Menkesdr. Hari Paraton, Sp.OG (K) selaku Ketua Komita Pengendalian resistensi Antimikroba (KPRA) dalam kesempatan yang sama juga menyayangkan data terkait angka kematian akibat AMR di Indonesia masih sangat minim.Angka kematian, terselip dari kasus kasus kematian di rumah sakit, seperti meninggal karena serangan jantung, struk, pneumoni. Kalau di lacak di rekam medik ternyata ada kuman resisten yang tidak dilaprokan, karena sistem pelaporan belum mengacu kepada mikroba. Cita cita kami untuk menghimpun data secara nasional seberapa besar prevalansi AMR, bagaimana profile antibiotik di Indonesia , ujarnyaPenjualan antibiotik secara bebas di apotik, kios atau warung, juga menyimpan antibiotik cadangan di rumah, hingga memaksa dokter untuk minta dituliskan resep antibiotik, merupakan masalah yang terjadi di masyarakat. Ini dapat mendorong terjadinya resistensi antibiotika pada manusia.Adanya resistensi Antibiotik, menyebabkan penurunan kemampuan antibiotik tersebut dalam mengobati infeksi dan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Lebih lanjut, hal ini menyebabkan terjadinya masalah seperti: Meningkatnya angka kesakitan dan menyebabkan kematian, Meningkatnya biaya dan lama perawatan, Meningkatnya efek samping dari penggunaan obat ganda dan dosis tinggi.Berdasarkan Laporan terakhir dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam Antimicrobial Resistance: Global Report on Surveillance menunjukkan bahwa Asia Tenggara memiliki angka tertinggi dalam kasus resistensi antibotik di dunia, khususnya infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus yang resisten terhadap Methicillin, sehingga mengakibatkan menurunnya fungsi antibiotik tersebut.Penelitian Anti Microbial ResistanceHasil penelitian Antimicrobial Resistance in Indonesia, pada tahun 2000-2004 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan RSUP dr. Kariadi Semarang, membuktikan bahwa sudah terdapat kuman multi-resisten seperti MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcusaureus) dan bakteri penghasil ESBL (Extended Spectrum Beta Lactamases).Selain itu di temukan 30% sampai dengan 80% penggunaan antibiotik tidak berdasarkan indikasi. Hal ini tidak hanya merupakan ancaman bagi lingkungan yang berkaitan tetapi juga bagi masyarakat luas. Sedangkan menurut data WHO, pada tahun 2013 terdapat 480.000 kasus baru multidrug-resistent tuberculosis (MDR-TB) di dunia. Data ini menunjukan bahwa resistensi antimikroba memang telah menjadi masalah yang harus segera diselesaikan.Menjawab permasalah yang ada, Kementerian Kesehatan telah membentuk KPRA, yang terdiri dari pengambil kebijakan bidang kesehatan, organisasi profesi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat, untuk dapat selalu bekerja sama menjadi penjuru dalam mengembangkan dan mengawal Program Pengendalian Resistensi Antimikroba secara luas, baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di masyarakat.Turut hadir sebagai pengisi materi: WHO Representative Indonesia, dr. Kancit Limpakarjanarat dan Ketua YOP, dr. Purnawati Sujud, Sp.A (K). Selain itu ada pemberian testimoni terkait resistensi mikroba dari Mantan Menkes dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dan Guru Besar Farmakologi FKUI Prof. DR. Dr. Rianto Setiabudy, Sp.FKBerita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]idsumber: http://www.depkes.go.id/article/view/15081100001/penggunaan-antibiotik-bijak-dan-rasional-kurangi-beban-penyakit-infeksi.html by editor — August 18, 2015 in Obat dan Penyakit Most Likes PostsCara Mengatasi Anak Susah Makan dengan Laperma PlatinumBikin Bukti Lapor Dan Lolos Butuh Apoteker…Harmonisasi ASEAN di Bidang KosmetikKetahui Spesifikasi Mesin Cuci 2 Tabung Anda!Aroma Terapi TehNatural Shampo Bayi Zwitsal Melebatkan Rambut Bayi Secara AlamiBisnis Pakaian Bayi Advertisements Find Us on FacebookFind Us on Google PlusBerlangganan Artikel GRATIS!Masukan email Anda; setiap ada artikel terbaru, Anda akan mendapatkan notifikasi via email :)Join 19,296 other subscribers Email Address Advertisements PopularLatestCommentsTagsSaponin? Apaan tuh?December 21, 2009Sudahkah Anda Mengenal Ovula?July 26, 2009Bikin Bukti Lapor Dan Lolos Butuh Apoteker…March 2, 2012Obat Tukak LambungJanuary 4, 2010Logo Halal pada Obat? Mungkinkah?January 1, 2013Atasi Iritasi dan Ruam Dengan Popok Yang Nyaman DigunakanSeptember 18, 2018Menangani Luka Bakar Kategori Agak ParahJuly 3, 2018Simak Informasi Mengenai Efek Obat dari HipertensiJune 29, 2018GeMa CerMat dan Penggunaan Obat di Bulan Puasa di CFD BaubauMay 14, 2018Branded Events TechnologiesJanuary 6, 2018 titin rachmaniah untuk kosmetik impor pengurusan ijin edarnya kan harus disertai Dokumen Informas Elzha Sukak dengan pencerahan blog ini tentang dunia farmasi yg komplit Fubuki Aida Ngomongin bakteri, jadi inget dulu ambil TA ttg bakteri :-) Ini Penjelasan BPOM RI terkait KTD Obat Bupivacaine Injeksi Spinal | Farmasi [dot] Asia […] – Dalam berita terdahulu tentang Kejadian Tidak Diinginkan KTD p Strategi Pembelian Rumah: Deal Maker dan Deal Breaker | Farmasi [dot] Asia […] Membeli rumah untuk pertama kalinya bisa sangat menyenangkan bagi pemb Al-Qur'an Antibiotik Antioksidan Apotek Apoteker Asam ASEAN Autoimun Balikpapan Bandung BPOM BUMN CDOB Diare Farmasi Farmasi Komunitas farmasis Indonesia Industri Farmasi Informasi Obat Sistem Saluran Cerna IONI kanker KFN Kosmetik menkes Narkotika Obat Opini Farmasis! Pasien PBF Penyakit PERMENKES PKM Prekursor Psikotropika Rokok Sariwangi Seminar SIKA SLB STRA Teh Tembakau Undang-Undang Zwitsal Donasi AboutAbout Farmasi.AsiaPrivacy PolicyTerms of UseContactArchivesSocial MediaFacebookTwitterGoogle PlusRSS FeedDownload Advertisements © 2016 Farmasi [dot] Asia · SiteMap · Optimized by Ahyari Network when to top ClosePlease support the site By clicking any of these buttons you help our site to get largest Follow Me